Kemerosotan Prestasi Akibat Daripada Tekanan dan Pencemaran Hati : Analogi Cahaya dan Kecacatan Gelap

Syed Ab. Rahman, Syed Mohd Azmi and Syed Omar, Syed Hadzrullathfi and Baru, Rohaizan and Ramza, Harry (2013) Kemerosotan Prestasi Akibat Daripada Tekanan dan Pencemaran Hati : Analogi Cahaya dan Kecacatan Gelap. Kemala Indonesia, 1 (1).

Full text not available from this repository.

Abstract

Faktor semangat merupakan kilauan mata, langkah kaki, pegangan tangan, aliran darah dan tenaga untuk mewujudkan cita – cita pada setiap manusia. Bagi tujuan untuk melaksanakan atau mewujudkan keadaan ini diperlukan keyakinan, keberanian dan kualiti hidup untuk yang ingin memahaminya. Beberapa aspek terjadinya kemerosotan disebabkan pelanggaran prinsip–prinsip dasar kehidupan. Tuntunan cahaya (Nur) Allah S.W.T akan mampu membuka rahsia – rahsia kehidupan dan membuka mata hati. Cahaya ini membolehkan kita menjalani kehidupan yang penuh ketidakpastian dan menemukan suatu keseimbangan batin, hidup secara kreatif “meskipun” ada ketidakpastian, melainkan adanya ketidakpastian yang penuh ilham. Arah cahaya yang salah boleh memberi kesan kecacatan bagi yang memahaminya. Arah dan fokus cahaya yang lurus (light beam collimation) dan sesuai dengan fitrah manusia akan memberikan manfaat bagi yang menerimanya (Ayat Al-Quran Surah An-Nur 35: ) ٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشۡكَوٰةٍ۬ فِيہَا مِصۡبَاحٌ‌ۖ ٱلۡمِصۡبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ‌ۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّہَا كَوۡكَبٌ۬ دُرِّىٌّ۬ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ۬ مُّبَـٰرَڪَةٍ۬ زَيۡتُونَةٍ۬ لَّا شَرۡقِيَّةٍ۬ وَلَا غَرۡبِيَّةٍ۬ يَكَادُ زَيۡتُہَا يُضِىٓءُ وَلَوۡ لَمۡ تَمۡسَسۡهُ نَارٌ۬‌ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍ۬‌ۗ يَہۡدِى ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُ‌ۚ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَـٰلَ لِلنَّاسِ‌ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ۬ Ertinya: Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus[a], yang di dalamnya ada Pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya)[b], yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. [a] yang dimaksud lubang yang tidak tembus (misykat) ialah suatu lubang di dinding rumah yang tidak tembus sampai ke sebelahnya, Biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau barang-barang lain. [b] Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik

Item Type: Article
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Faculty of Islamic Contemporary Studies
Depositing User: Syahmi Manaf
Date Deposited: 13 Sep 2022 05:11
Last Modified: 13 Sep 2022 05:11
URI: http://eprints.unisza.edu.my/id/eprint/3821

Actions (login required)

View Item View Item